Disaat Itu , Dia?

Saat ulat kira ia akan mati, Yang terjadi justru ia menjadi kupu-kupu yang sangat Indah.
Saat mata hari tenggelam ia kira dunia akan buta, Yang terjadi justru keindahan gelap malam.
Saat dunia terasa gelap, Kita merasa akan buta, Yang terjadi ada orang yang datang membawa pelita.
Pastinya, kita akan merasa nyaman...
Lalu ketika pelita itu hilang dan tak pernah menoleh ke arah kita lagi, Bodohnya aku masih percaya dengan kata "Nanti" ia akan kembalu menoleh. Nanti, Nanti dan Nanti : semua pecundang selalu bersembunyi di balik kata nanti...
Seharusnya di saat Ia melangkah dan tak menoleh lagi aku juga harus mulai sadar, kalau kamu hanya orang asing yang sama sekali tidak penting baginya.
Seharusnya ketika dia diam tak mengingat, kamu juga harus bisa sadar kalau kamu tiada artinya untuk dia.
Seharusnya semua orang tau kalau diam bukan berarti baik-baik saja, mungkin hanya sadar kalau mengalah lagi tak merubah apapun.
Mungkin... Hanya mungkin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

"Membuktikan Eksistensi Tuhan" Apakah menjadi salah satu alasan Al-Quran diturunkan?

Grand Syekh Al-Azhar adalah juga Syekh Islam & Umat Islam

Grand Syekh Al-Azhar Ke - 12