Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2017

Waktu itu, Memberi dulu Barulah berharap diBeri.

Gambar
Waktu itu adalah lingkaran nasib tanpa henti. Siang-malam, pagi-petang, sepanjang tahun tak pernah henti. Dalam setiap kesempatan putaran nasib selalu menuntun orang-orang yang hidupnya stagnan untuk manjadi paralel agar bisa bergerak serentak. Waktu sering kali dianiaya dengan menuduhnya 'tak ada' padahal sebenarnya ia hadir , hanya saja kita tidak mau menemuinya. Lalu Mayoritas dari kita tumbang menanyakan dimana Kasih sayang Tuhan, merasa nikmat sang maha pendengar-semoga itu tak ada. Nyatanya, mereka lupa visi menolong agama ilahi lalu hanyut pada nikmat duniawi dengan menuntut sana-sini untuk selalu diberi dan diberi. Sedang mereka lupa Memberi! Padahal sudah jauh-jauh hari Ilahi bertitah " ان تنصر الله ينصركم" Memberi dulu !!! barulah kamu berharap diberi. Tolong dulu agama ilahi!!! barulah kamu menuntut diberi. Kita bukanlah pungguk merindukan bulan! Kita bukanlah roda yang mau terus dibawah! Kita semua adalah petarung hidup! Itulah mengapa burung pun...

S E H A R U S N Y A

Aku tidak seharusnya mengingatmu yang tak lagi mengingatku. Aku paham betul, saat seseorang memilih pergi untuk hati lain artinya dia tidak layak lagi kembali. Itulah alasan mengapa cinta baru diciptakan . Agar manusia menyadari tidak selayaknya orang yang mengatakan cinta memilih pergi. Jika nyatanya kamu tetap pergi. Tanamkanlah untuk tidak pernah lagi meminta kembali. Karena bagiku, lebih baik patah hati dan kecewa oleh orang yang berbeda, daripada dipatahhatikan dan dikecewakan oleh orang yang sama . Sebab, pada akhirnya, setiap yang patah hati akan sampai pada titik: ternyata aku sudah baik-baik saja. Ternyata tak ada lagi perasaan yang sama. Dan nyatanya, ada orang lain yang menggantikan tempatmu. Sebatas itu saja tugasKu sebenarnya, Namun terkadang aku memilik diksi yang sulit agar tidak terhimpit oleh titik-titik dan spasi hidup ini, karen ku tau #Kamu tak akan pernah mengerti, jangankan mengerti mencoba memahami saja tidak kan? Salah satu dari kita seharusnya lebih pu...

Ter(Visi) 5 Detik di-Nurani

Gambar
Visi tanpa eksekusi adalah Lamunan. Eksekusi tanpa visi adalah Mimpi Buruk. Begitulah, Setidaknya dari Aksi-Aksi itu kita belajar bahwa semua itu adalah paket air mata, keringat, dan dedikasi untuk merangkai jutaan hal kecil agar dunia ini menjadi tempat yang indah dan masuk akal paling minimal untuk diri kita sendiri. Toh nyatanya, hanya memberi partisipasi status tok sebagai Pelajar itu bukan apa-apa, tetapi berikan dedikasi yang murni kepada Tanah air yang petak-petaknya harus diolah, tanah air yang lautan yang harus dibelah. Karena mereka yang tumbang , lupa akan visi dan hanyut pada nikmat duniawi. Dunia itu berawal dari mimpi . Banyak pemimpi yang awalnya ditertawakan, bahkan sampai dibilang gila, apatis bahkan autis tapi semua akhirnya bungkam setelah melihat mimpi-mimpinya mewujud jadi kenyataan. Itulah kenapa tiap-tiap orang bisa punya mimpi, tapi tak semua bisa bangkitkan semangat tinggi. Disana kita yakin, Dunia membutuhkan pemimpi. Dunia juga memerlukan pelaku. Tapi d...

Tentang Ke(HADIR)an-Mu

Gambar
Kukira aku bisa mewakilkan perasaan yang sedang kurasa melalui kata-kata, ternyata tidak. Berkali-kali aku mencoba merangkai deretan aksara, ternyata aku masih belum bisa menemukan kata yang tepat  untuk mewakilinya. Kau selalu membuatku kehabisan kata yang kemudian menjadikan aku terdiam . Aku tak berharap banyak perihal mendapat balasan atas perasaan sedang kurasakan. Aku sudah mempersiakan diri, untuk penolakan yang akan kau suguhkan. Tak usah sungkan, pun merasa tak nyaman. Aku hanya ingin menyampaikan perihal perasaan yang kian tumbuh ini padamu. Kau yang sebelumnya tak pernah melintas sama sekali dalam ruang pikiran, Kau yang tak pernah ada dalam daftar tujuan. Kini selepas pertemuan kala itu, namamu tak pernah alpa dalam barisan semogaku. Entahlah , kau begitu cepat membuatku kembali mempercayai adanya sebuah harapan setelah kehilangan. Tuhan memang selalu punya cara untuk menciptakan suatu pertemuan. Hanya saja kadang aku tak menyangka, kau adalah perantara ...

Apa Sih Nilai Waktu Dalam Perspektif Pelajar?

Waktu , Dalam Tataran setiap kalangan akan memiliki pandangan yang berbeda-beda. Terlebih lagi ketika ingin membahas tentang "Arti dan Nilai" Waktu itu sendiri. Secara tidak sengaja, Status Kehidupan manusia akan mendefinisikan sendiri Seberapa berharganyan Hal yang disebut Waktu?! Pelajar merupakan status kehidupan yang memiliki peran penting dalam membangun masyarakat yang madani. Maka dari itu, Nilai-Nilai tentang seberapa berharganya waktu dalam tataran seorang pelajar yang semakin hari semakin miris dalam pandangan masyarakat menjadi hal yang sangat urgen untuk diketahui agar dapat diterapkan dalam kehidupan. Dalam objek bahasannya, Waktu adalah salah satu pemberian (Nikmat) yang paling mendasar  (أصول النعم) dari Allah SWT yang posisinya disetarakan Nikmat Iman dan Kesehatan. Bahkan Posisinya dalam konteks bahasan Nikmat yang Allah SWT berikan kepada manusia berada jauh atas Nikmat-Nikmat Allah SWT dalam mempermudah mel...

Tentang «KehadiranMu»

Gambar
Kukira aku bisa mewakilkan perasaan yang sedang kurasa melalui kata-kata, ternyata tidak. Berkali-kali aku mencoba merangkai deretan aksara, ternyata aku masih belum bisa menemukan kata yang tepat  untuk mewakilinya. Kau selalu membuatku kehabisan kata yang kemudian menjadikan aku terdiam. Diriku ataupun Aku tak berharap banyak perihal mendapat balasan atas perasaan sedang kurasakan. Diriku ataupun Aku sudah mempersiakan diri, untuk penolakan yang akan kau suguhkan. Tak usah sungkan, pun merasa tak nyaman. Diriku ataupun Aku hanya ingin menyampaikan perihal perasaan yang kian tumbuh ini padamu. Kau yang sebelumnya tak pernah melintas sama sekali dalam ruang pikiran, Kau yang tak pernah ada dalam daftar tujuan. Kini selepas peremuan kala itu, namamu tak pernah alpa dalam barisan semogaku. Entahlah , Kau begitu cepat membuatku kembali mempercayai adanya sebuah harapan setelah kehilangan. Tuhan memang selalu punya cara untuk menciptakan suatu pertemuan . Terkadang ak...

Tak Semua Bisa Dipilih Dua(Kali)

Gambar
Orang yang dulu memberimu harapan, memberimu janji-janji manis. Bisa jadi hari ini orang yang paling bikin kamu kesal. Orang yang dulu kamu pikir akan membuat hidupmu lebih baik. Bisa jadi hari ini orang yang paling menghancurkan hidupmu. Lebih dari dulu. Orang yang dulu kamu percaya akan memudahkan jalanmu. Bisa jadi hari ini yang paling kuat menjadi penghalang kemajuanmu. Kadang seseorang memang suka manis di awal, sampai dia mendapatkan percayamu. Lalu menjadi brengsek kemudian, bikin berantakan hari-harimu. Sudah diberi hati, diberi kepercayaan. Harapan yang kau titipkan padanya malah disia-siakan. Dia berubah saat dapat yang dia inginkan. Jangan biarkan dirimu dicurangi lagi. Cukup sekali kau memilih dan kecewa olehnya, tak ada kedua kalinya. Dia mungkin tak bisa diharapkan. Singkatnya adalah bahwa kepercayaan itu tidak mampu kita nilai dengan materi ataupun memperbaiki semuanya. Karena Kaca yang pecah walau dirangkai lagi tetap menyisahkan jutaan retak sana sini. Maka, To...

Me-Rapuh

Seorang yang terlihat tangguh dari luar, Dalam tulisan ataupun tangguh dalam setiap kata yang ia ucap. Terkadang Ia justru rapuh. Tapi enggan menunjukkannya pada siapapun. Beruntunglah kamu jika direpotkan oleh seseorang yang begitu mandiri, melakukan semua nyaris sendiri. Berbahagialah jika padamu dia merengek bantuan, walau sesekali. Bersyukurlah karena di tengah sulitnya, dia menjadikanmu tumpuan pertolongan Bertitahlah karena setelah dia jauh dia tak lupa bagu tempat ia kembali.

Ikatan (ter)Buram Tapi Jelas Nyata

Gambar
Aku lebih suka berjalan dengan  seorang teman dalam gelap , daripada  sendirian dalam cahaya. Layaknya Teater, Kita perlu sadar bahwa hidup Kita ini bagian dari orang lain. Seorang aktor tak pernah hidup sendirian. Itulah kenapa setiap  "Komunitas"  perlu untuk memiliki Integritas.  Tapi Integritas kami disini selalu bertolak pada: "Integritas yang tanpa pengetahuan pasti lemah dan tak berguna, pengetahuan tanpa integritas pasti berbahaya dan mengerikan" Cermin terkadang retak tanpa kita sadari Namun aku merasa "Kami merasa akan selalu baik-baik saja" karena bagiku : kehidupan yang terbaik  yang diinspirasi oleh cinta dan dipandu oleh  pengetahuan . Disini aku diajar , Integritas itu kemampuan untuk berpijak karena sebuah gagasan, belajar untuk berpendapat kritis dan dikritik oleh sebuah senioritas, Tapi bukan seniorisisi buta melainkan  "Seniorisasi yang Menghidupkan bukan Mengkerdilkan " Setiap pekan, lingkaran itu ada dengan buku yang ku...

Anomali Hati

Gambar
Kita tidak pernah benar-benar usai. Selesai bagiku hanya selewat mimpi yang berusaha aku kubur dalam tidur, setelah terbangun hari kujalani lagi dengan angan kau kembali kusematkan di sana-sini. Meski kini kau berjarak jutaan kilometer dari sisi, di dalam hati kau tak pergi sama sekali. Meski langkah yang kau pilih saat ini adalah beranjak menjauhi, di dalam sanubari, segala tentangmu masih kujaga rapi. Percayai ini; padamu aku masih sepenuh hati, walaupun kau padaku setengah hati pun aku sedikit sangsi, aku tak peduli. Mencintaimu aku masih belum mau berhenti. " Bodoh " kata mereka, biarlah tak mengapa. Pada sosokmu aku ingin menjadi orang bodoh nan dungu untuk terakhir kali. Setelah kembali warasku , kau kan kubiarkan pergi. Namun kini, biarkan aku begini; bersenang-senang dengan hati yang anomali.

Kau adalah kenangan (ter)singkat.

Aku kembali ke tempat pertama kali kita bertemu. Aku kembali untuk menuntaskan beberapa hal yang menurutku harus segera aku akhiri. Kamu dan tempat ini akan kunamai sebagai kenangan (ter)singkat . Entahlah, sampai detik ini aku masih belum memahami perihal perasaan yang terus berlarian menujumu. Selepas pertemuan itu, bayangmu seringkali mendatangi ruang ingatanku, bayangmu seolah menjadi pupuk penyubur atas harapan-harapan yang semula ingin aku musnahkan tersebab kekecewaan. Mungkin kau akan menganggap aku ini berlebihan, ataupun melebih-lebihkan perasaan jika kau mengetahui apa yang sedang aku rasakan. Jika dilihat dari sudut waktu, ya memang. Pertemuan kita memanglah sangat singkat, sekedar berjabat tangan untuk saling bertukar nama pun kita tak sempat. Namun, bukankah perasaaan tak bisa diatur ataupun dipaksakan ? Lalu, bagaimana dengan perasaan yang saat ini sedang aku rasakan, apakah ini hanya ketertarikan sesaat semasa kecil yang tak terhapus asa? Jika iya, Mengapa kau...

Setipis Itu

Selalu ada sisa debu dipinggiran Kota... Selalu ada tetes terakhir di setiap sudut gang yang dibasahi hujan Mungkin juga Kamu akan seperti itu, Selalu ada sekeping waktu untuk mengenangMu. Sampai aku teringat kalau Kau dan aku terlupa. Pernah ada rasa dalam pena. Saat rasa terungkap dalam untaian kata. Sampai dititik ada orang yang menepuk pundakku lalu berbisik sendu " Kagum, Suka, Naksir, Sayang dan Cinta itu bagai mendefinisikan birunya langit sampai birunya saat sore, Selalu ada benang tipis yang membedakan mereka. Tutup matamu maka kau akan dapat melihatnya dengan hati yang tak terbalut akan ketertarikan materi, Karena hidup terlalu sempit jika cuman dimaknai dengan Materi" #PerinduHujan #ZF3007

Disaat Itu , Dia?

Saat ulat kira ia akan mati, Yang terjadi justru ia menjadi kupu-kupu yang sangat Indah. Saat mata hari tenggelam ia kira dunia akan buta, Yang terjadi justru keindahan gelap malam. Saat dunia terasa gelap, Kita merasa akan buta, Yang terjadi ada orang yang datang membawa pelita. Pastinya, kita akan merasa nyaman... Lalu ketika pelita itu hilang dan tak pernah menoleh ke arah kita lagi, Bodohnya aku masih percaya dengan kata "Nanti" ia akan kembalu menoleh. Nanti, Nanti dan Nanti : semua pecundang selalu bersembunyi di balik kata nanti... Seharusnya di saat Ia melangkah dan tak menoleh lagi aku juga harus mulai sadar, kalau kamu hanya orang asing yang sama sekali tidak penting baginya. Seharusnya ketika dia diam tak mengingat, kamu juga harus bisa sadar kalau kamu tiada artinya untuk dia. Seharusnya semua orang tau kalau diam bukan berarti baik-baik saja, mungkin hanya sadar kalau mengalah lagi tak merubah apapun. Mungkin... Hanya mungkin.