Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

Mengapa kebanyakan pakar bahasa Arab adalah orang persia?

Gambar
Mengapa kebanyakan pakar bahasa Arab adalah orang persia? Jika menyelisik biografi-biografi pakar bahasa Arab, akan ditemui banyak sekali dari mereka adalah orang-orang persia (Furs). Sebutlah, Sibawaihi, Abu Ali al-Farisi, Abdul Qahir al-Jurjani, Ahmad bin Faris (Shahibu Mukjam Maqayis), Muhammad ibnu Abi Bakr al-Razi, Zamaksyari, Fairuzzabadi, dan lain-lain.  Al-Syaikh al-Muallim, Husam Ramadhan mengatakan: "Al-Muallim Tsani, Abu Nashr al-Farabi mengatakan: 'Semua ilmu adalah falsafi kecuali ilmu fikih'. Fikih adalah ketentuan Tuhan. Di antara ilmu falsafah adalah Nahwu. Mengapa demikian? Sebab falsafah membahas al-maujudat al-mumkinah beserta hukum-hukumnya. Salah satu al-maujudat al-mumkinah  adalah Nahwu. Karena itu mereka (para filsuf) juga berbicara tentang bahasa dan ini cara yang dengannya Allah membukakan kebaikan kepada orang persia dan Arab, sebab orang persia mempelajari bahasa Yunani dari para filsuf kemudian mereka mempraktekkannya ke dalam bahas...

"Membuktikan Eksistensi Tuhan" Apakah menjadi salah satu alasan Al-Quran diturunkan?

Gambar
Obrolan pagi yang cukup berat; menyoal teologi. Banyak ulama yang berpendapat bahwa pembahasan ada dan tidak adanya wujud Tuhan bukan termasuk tujuan utama diturunkannya al-Quran. Alasannya, karena keberadaan Tuhan termasuk tema yang sangat jelas. Allah itu wajibul wujud. Sejauh manapun manusia berusaha mengingkari wujud-Nya, Tuhan tetaplah Tuhan. Eksistensi-Nya bersifat mutlak (necessary being). Setidaknya ada dua alasan kenapa pembuktikan keberadaan Tuhan merupakan tema yg cukup jelas: Alasan pertama, karena fitrah intrinsik dari manusia itu sendiri adalah makhluk bertuhan. Selama manusia masih membutuhkan "sesuatu" di luar dirinya untuk melangsungkan hidup, selama itu pula ada "pihak luar" yang selalu mengintervensinya untuk tunduk pada hal-hal yang tidak terkendali itu. Jadi, singkat kata, pada hakikatnya tidak ada satupun manusia di dunia ini yang bisa menafikan adanya "kekuatan adikodrati". Tetapi persoalannya, tinggal kepada zat seperti ...

Ujian Praktik Dari Tuhan

Gambar
Ujian Praktik dari Tuhan Beberapa tahun yang lalu saya selesai membaca sebuah buku yang isinya membicarakan tentang hari akhir, yang aspek pembahasannya lebih menekankan pada adanya kehidupan setelah kematian. Judulnya "Nafkhatu al-Ba'tsi; Syawahid al-Hayah Ba'da al-Maut" (Hembusan Kebangkitan; Bukti2 Kehidupan Setelah Kematian). Buku tersebut adalah kumpulan ceramah Fathullah Ghulen, seorang ulama asal Turki, yang kini menetap di Pennsylvania, Amerika. Ghulen dipandang sebagai tokoh Sunni moderat, mirip dengan Said Nursi. Buku yang saya baca ini asalnya berbahasa Turki, lalu diterjemahkan oleh Nuruddin Shawas, seorang penulis dan peneliti asal Turki yang tulisannya banyak dimuat di media online milik Majalah Hira. Buku ini terbilang tipis, hanya berjumlah 111 halaman. Diterbitkan oleh Dar el-Nil, Kairo, pada tahun 2015. Meskipun kecil, menurut saya isinya sangat bagus.  Buku ini secara gari besar menjelaskan makna kehidupan, tujuan dari wujud, permasalah ...

Grand Syekh Al-Azhar adalah juga Syekh Islam & Umat Islam

Gambar
Maulana Syekh Jad al-Haqq Ali Jad al-Haqq rahimahullah lahir pada 5 April 1917 M. Diangkat sebagai Grand Syekh Al-Azhar pada 27 Maret 1982 M, sampai Beliau meninggal pada 15 Maret 1996 M. Sementara Maulana Syekh Muhammad Mutawalli asy-Sya'rawi rahimahullah lebih tua 6 tahun, Beliau dilahirkan pada 15 April 1911 M, wafat 17 Juni 1998 M. Beliau pernah diminta untuk menjadi Grand Syekh Al-Azhar & berbagai jabatan di sejumlah negara Islam, tapi Beliau menolak & memilih untuk memfokuskan diri pada dakwah. Meskipun Maulana asy-Sya'rawi berusia lebih tua dari Syekh Jad al-Haqq, tapi Beliau senantiasa mencium tangan Syekh Jadd al-Haqq, bahkan terang-terangan, tanpa rasa malu, di depan umum & media, suatu hal yang membuat tidak nyaman Syekh Jad al-Haqq. Pada acara penghormatan keduanya di provinsi ad-Daqahliyah, daerah asal keduanya, Lagi-lagi Syekh asy-Sya'rawi mencium tangan Syekh Jad al-Haqq, sampai Syekh Jad al-Haqq meminta Syekh asy-Sya'rawi bersumpa...

Rahasia Qiyamul Lail

Gambar
Imam Nawawi Rahimahullahu di dalam al-Majmu' menulis pada bab sholat sunnah sebuah ''far'un'' ; judul untuk permasalahan cabang yang masih berkaitan dengan sub bab yaitu : فرع في مسائل مهمة تتعلق بصلاة الليل  'Cabang : tentang beberapa hal yang penting dan perlu diperhatikan berkaitan dengan shalat malam' Ada 10 poin yang beliau catat yang seyogyanya diperhatikan oleh pecinta dan penikmat shalat malam : 1. Disunnahkan bagi setiap orang yang bangun untuk melakukan shalat malam, mengusap (menghilangkan) rasa kantuk dari wajahnya, bersiwak, memandang ke atas langit dan membaca ayat terakhir dari surat Ali ‘Imran (إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ ), (hingga akhir surat). Cara ini dijelaskan dalam sebuah hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dan Muslim dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. 2. Mengawali shalat malam dengan melaksanakan shalat dua raka’at yang ringan lalu dilanjutkan setelah itu dengan durasi semaun...

Konsep berfikih untuk kaum Awam ~

Gambar
Konsep berfikih untuk kaum Awam ~ . Jika sudah melakukan konsep berfikih - di postingan sebelum ini- untuk kaum khawash, maka tahapan selanjutnya adalah menyampaikan untuk kaum Awam. . . Menjadi seorang mujtahid bukanlah hal yang mudah. Al Imam Ahadul Jalalain As Suyuthy pernah mengaku bahwa dirinya adalah seorang mujtahid dengan mengatakan: ‎"قد أقامنا الله في منصب الاجتهاد لنبين للناس ما أدى إليه اجتهادنا تجديدا للدين" “Allah Swt telah menjadikanku seorang mujtahid agar aku menjelaskan kepada umat hukum-hukum syariat sebagai bentuk penyegaran terhadap agama ini”. Klaim di atas menggoncangkan dunia Islam pada saat itu, banyak ulama yang tidak menerima klaim tersebut, mereka berbondong-bondong mendatanginya dan mengirim surat yang berisi permasalahan-permasalah untuk diselesaikan. . Bisa dibayangkan, ulama sekaliber imam Suyuthi ketika mengaku sudah sampai ke derajat ijtihad, banyak para ulama yang menentangnya. Ini menunjukan betapa sulitnya menjadi seorang mujta...

Konsep berfikih untuk kaum Khawas ~.

Gambar
. Beliau adalah salah satu sosok yang sangat ngefan dengan Imam Al Mawardi, dalam majlis Ahkam Sulthaniyyah termasuk majlis tadi siang beliau sering mengulang-ngulang kata 'انتبه يا بني في هذه المسألة الدقيقة' (perhatikan masalah yang dalam ini). Yang membaca kitab ini pasti akan melihat bagaimana kefaqihan imam Mawardi, rinci, detail. Permasalahan yang sekilas ringan, Al Mawardi mampu mengulasnya dengan sangat rinci. . Karena itulah Beliau juga sering berpesan untuk mengambil satu madzhab saja, mempelajarinya dengan detail dari kitab-kitab induk dan muktamad, bukan mempelajari hukum fikih secara umum dari berbagai madzhab. Kuasailah satu madzhab dengan tidak fanatik terhadap satu madzhab ~ . . Bermadzhab tidaklah mudah, konsep bermadzhab atau berfikih dengan merujuk ke kitab-kitab Hadis Ahkam, Fatawa Kontemporer, Fikih Muyassar, dan atau Mausu'ah Mu'ashiroh, itu sangat perlu diperhatikan dan harus hati-hati dalam mengambilnya, tidak ada jalan lagi bagi kita...

2 Sisi Mata Uang, Ilmu dan Amal.

Gambar
Salah satu nasehat Imam Al-Ghazali kepada muridnya dalam kitab "Ayyuha al-Walad" adalah: العلم بلا عمل جنون ، والعمل بغير علم لايكون. "Ilmu tanpa amal adalah sebuah kebodohan, dan amal tanpa ilmu adalah suatu kesia-siaan" "العلم بلا عمل جنون" Beliau menyebutkan bahwa berilmu tanpa beramal adalah suatu kebodohan.  Pada hakikatnya ilmu itu dicari untuk diamalkan dan diterapkan dalam kehidupan. Sebab esensi dari suatu ilmu adalah pengamalan. Ketika ilmu tidak diamalkan maka ilmu tersebut telah kehilangan esensinya, dan menjadi tidak berfaedah.  Bagaimana mungkin tatkala orang yang sangat membutuhkan ilmu dan berusaha mendapatkannya, akan tetapi ketika sudah memperolehnya ia malah tidak mengamalkan ilmu tersebut?! Menurut Imam Al-Ghazali orang tersebut adalah orang yang tidak memiliki akal sehat (junuun). Karena dia telah susah payah mencari suatu ilmu, namun ia tidak menjadikan ilmu tersebut memiliki manfaat di dalamnya. Contoh paling mudah adalah...

AGAR TAJDID (PEMBAHARUAN) TIDAK BERUBAH MENJADI TABDID (KESEWEWENANG-WENANGAN)

Gambar
AGAR TAJDID (PEMBAHARUAN) TIDAK BERUBAH MENJADI TABDID (KESEWEWENANG-WENANGAN) Islam adalah agama yang Allah swt pilihkan untuk manusia, yang memberi petunjuk menuju shirat mustaqim (jalan yang lurus). Baginda Rasul saw kita merupakan nabi terakhir, Allah pilih demi menyempurnakan agama. Untuk menyampaikan kepada sekalian makhluk-Nya apa yang diinginkan oleh Tuhan Alam Semesta. Sebagaimana dalam Kitab-Nya yang tidak akan dihinggapi oleh kebatilan baik dari masa lalu maupun yang akan datang: الْيَوْمَ يَئِسَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ دِينِكُمْ فَلَا تَخْشَوْهُمْ وَاخْشَوْنِ ۚ الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا ۚ Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. [Surat al-Ma'i...

Grand Syekh Al-Azhar Ke - 12

Grand Syekh Al-Azhar ke-12, Imam Abdullah Asy-Syarqawi. . Nama beliau Abdullah bin Hijazi bin Ibrahim Asy-Syarqawi, Al-Asy'ari Asy-Syafi'i al-Khalwati, Seorang ulama besar Syafi'iyah abad 13 Hijriah. Beliau lahir di desa Thuwailah, Provinsi Syarqiyah, Mesir pada tahun 1150 H/ 1737 H.  Di tempat kelahirannya, Imam Syarqawi menghafal al-Qur'an dan belajar ilmu-ilmu dasar sebelum kemudian beliau meninggalkan Syarqiyah menuju Kairo untuk menimba ilmu di Al-Azhar Asy-Syarif.  Selama di Al-Azhar, keilmuan beliau berkembang dengan cepat. Beliau belajar pada ulama besar di masanya di Al-Azhar, sehingga beliau menjadi mufti mazhab Syafii.  . Imam Asy-Syarqawi mempunyai kecondongan yang besar terhadap dunia tasawuf dan tarekat. Itu yang membuat beliau ingin memasuki dunia sufi dan belajar dasar Tarekat Khalwatiyah kepada Syekh Al-Hifni, kemudian mendalami dan bermulazamah dengan al-Arif billah Syekh Mahmud al-Kurdi. Bahkan Syekh Syarqawi kemudian mensyarah kumpulan Hikmah-Hikmah ...

Al-Quran dan Ilmu kalam itu Magnet keyakinan

Antara fawaid kuliah تفقه القرآن: Tafsir الجلا لين Maulana Lutfi Muharam حفظه الله semalam ialah tentang adanya perbahasan mengenai nama² Al Quran yang berbeza sepertimana dibahaskan oleh Para Mufassir, kalimah الكتب dan القرآن menunjukkan dua bentuk Penjagaan Allah سبحانه وتعالى tentangnya Dimana الكتب merujuk kepada Penjagaan Allah سبحانه وتعالى terhadap ayat² yang ditulis dan القرآن pula merujuk kepada Penjagaan Allah سبحانه وتعالى terhadap ayat² yang dibaca tanpa melihat, sepertimana Firman-Nya.. انا نحن نزلنا الذكر وإنا له لحافظون... Kemudian kata maulana ada juga dimana Al Quran itu dinamakan sebagai تنزيل dan inilah yang menjadi antara perdebatan hebat para Ulama/Mufassir Ahlus Sunnah Wal Jama'ah dengan yang lainnya.. 1. Kelompok Muktazilah menafikan sifat² Allah yang Qodim berdalilkan maksud تنزيل atau turun ini, kerana mereka mempersoalkan dua keqadiman antara Zat dan Sifat Allah سبحانه وتعالى  2. Kelompok Literalis yang mengithbatkan huruf dan suara bagi Zat Allah سبحانه ...

Mengaji ? sudah benarkah?

Fenomena “Ngaji” yang mulai marak di Indonesia patut kita syukuri dan apresiasi, namun hal ini juga meninggalkan PR bagi kalangan ustad dan para dai kita. PR yang kami maksud adalah, semakin menjamurnya kajian, maka semakin banyaknya ustad dan dai yang menjawab persoalan fikih tanpa mengindahkan aturan-aturan dalam berfatwa, bahkan tidak jarang seorang ustad dan dai yang bukan spesialis fikih menjawab persoalan-persoalan fikih, ini secara tidak langsung telah melanggar kode etik profesionalisme spesialisasi dalam ilmu agama. Sebagai contoh, banyak kejadian dimana ketika seorang ustad ditanyai permasalahan hukum, lalu ia menjawabnya dengan mangaku-ngaku hukum yang ia sampaikan merupakan mazhab Syafi`i, namun jika dicermati dengan teliti, metode yang beliau sampaikan bertolak belakang dengan metode yang telah dipraktikkan dan diwariskan oleh ulama-ulama Syfi`iyah dari zaman kezaman.  Setelah kami perhatikan bagaimana guru-guru kami yang mutamakkin (mumpuni) dalam menjelaskan dan berf...