Ter(Untuk)-Kamu dan Dia tanpaKu

Aku pernah belajar merelakanmu berkali-kali.
Melepasmu pergi dengan cinta yang lain.
Membiarkan kesempatan memilikimu hilang untukku. 
Sebab kamu berhak bahagia; meski sesungguhnya aku tidak bahagia dengan keputusan itu. 
Ketidak-beranianku mengikatmu memberi ruang bagi orang asing mendekatimu.

Kupikir hidup akan baik-baik saja. Semua harus berjalan seperti sedia kala. 
Kamu dengan seseorang yang memilihmu. 
Aku dengan hati baru yang mencoba tumbuh di hidupku. Kuberikan hatiku pada seseorang yang lain. Kubiarkan dia menggantikanmu. 
Namun, untuk pertama kali aku keliru.
Melupakanmu ternyata tidak pernah semudah itu.

Kamu suruh aku untuk melupa? 
Sedangkan menutup mata saja kau selalu datang, pernah kucoba berlari tp sayang nya jalan yg kutempuh ini adalah jalan yg pernah kita lalui bersama. 
Pernah kucoba hapus memori di benakku tentangmu tp nyatanya hatiku adalah pengingat yg baik.

Bagaimana mungkin aku bisa lupa, jika semua hal di sekitarku selalu mengingatkanku akan dirimu. 
Setiap tempat, bahkan setiap jalan pernah menjadi saksi atas kebersamaan kita. 
Pada trotoar tempat kita membuat kekonyolan berdua, pada sekat tempat kita saling bertukar pandang dan tawa.

Beribu cara telah kucoba, jatuh bangun dalam luka tetap berusaha rela melepas Tapi berujung jatuh di kedalaman kerinduan.
Berkali kucoba berlari di tengah hujan tuk melarikan rasa agar tak terikat. Nyatanya Semua sia sia. 
Dalam hujanan kesakitan mendera tapi tak jua memupus semua lalu Bertolak pada rasa.
Bertahun bertahta sempurna hanya menggiring air mata luka hanya Mendekap harap hampa.

Tapi aku INGIN tetap seperti ini sampai diakhir hidup ini. Bukan karena tak punya pilihan, tapi Aku suka mengenang seperti ini, memendam sakit dan memori meski tak begini yang kuingini di realiti.
Biarkan aku tetap dalam gelapku yang dimana aku nyaman, karena kau pernah menarikku ke terangmu tapi hanya embun yang kudekap, tak nyata.

"Dari tempat jauh aku berada...
Aku selalu berdoa untukmu dan untuk dia.
Karena membuat orang-orang yang aku sayangi bahagia adalah satu-satunya alasan kenapa tuhan menciptakanku terbiasa dengan kesendirian. 
Selamat atas dunia-Mu yang baru dan Biarkan aku dengan duniaku, Jangan Kau Usik lagi meski tanpa kau usik-pun aku selalu terusik olehmu tapi itu hanyak bisik kenangan yang tercekik tuk kusimpan sendiri.

Aku sama sekali tidak butuh tuk kau kasihani, Karena dikasihi itu justru menunjukan lemahku tanpamu.
Aku sama sekali tidak ingin membebanimu dengan apa yang ku simpan, Karena itu aku menyiptakan sekat sedemikian tinggi antara kita.
Aku sama sekali tak menyimpan dendam, Karena kutahu itu bukan solusi.
Aku memaafkanMu Tapi Tolong Maafkan aku jikalau masih kusimpan rapi semua tentangMu.

Layaknya Kaca yang dipecahkan, Bisa dirangkai kembali namun tak bisa memancarkan bayangan dengan sempurna lagi.
Aku Memaafkanmu, tapi belum dan mungkin tak akan bisa melupakanmu. Toh kalaupun aku sendiri, itu bukan karena kamu pergi Tapi itu pilihanKu untuk tetap menjaga.
Yang ku coba untuk mengerti adalah Cinta adalah kehidupan tapi tidak semua kehidupan kita harus terus-terusan tentang cinta.
Dulu, kau adalah salah satu anganku. Salah satu?! Bukan berarti dengan tidak adanya kamu angan-anganku yang lain tiada lagi, hanya saja kehilangan Se-keping dari pecahan terbesar hidup ini.

Hidup itu pengorbanan, dan atas segala hal yang pernah kau beri Aku membiarkanmu tapi tak merelakanmu memilih dia, Hanya dengan harapan Kau Bahagia Disana Dengannya.
Itulah kata yang selalu kuulang dalam Semoga-Ku.

Kita sudah menentukan sikap kan?
Kau dengan keputusanMu dan Aku dengan keputusanKu. Tak usah saling mengusik, aku cuman ingin menjadi air yang tenang lagi seperti dulu sebelum mengenalmu meski mustahil tapi setidaknya itu solusi .
Dan aku juga tau, kamu juga ingin menjadi AMIN untuk Al-fatihahnya yang saling merangkai satu sama lain untuk menciptakan sebuah kesatuan yang utuh .
Selamat menempuh kehidupanMu dan semoga berbahagia.

#DzulQfly3007

Komentar

Postingan populer dari blog ini

"Membuktikan Eksistensi Tuhan" Apakah menjadi salah satu alasan Al-Quran diturunkan?

Grand Syekh Al-Azhar adalah juga Syekh Islam & Umat Islam

Grand Syekh Al-Azhar Ke - 12