Sepi tak ber(T)epi

Aku belajar bicara pada hening. Karena sepi sudah akrab denganku.
Meski Tingkat sepi paling mengerikan, adalah sepi dalam keramaian dan itu yang selalu ku lalui. Tapi Inilah pengabdian di jalan yang sepi, perjuangan yang sering kali tak bertepi.

Aku selalu ingin sekali berbisik:
"Selamat Malam kamu yang tak dekat dan tak jauh, yang menyelusup sampai ke mimpi sepi".

Sendiri, Sepi dan Sunyi yang akhirnya mengumpulkan lara. Menutup paksa katup bahagia, pada hati yang terbiasa oleh kecewa yang disimpan atas tawa.
Berbohong pada diri sendiri? Mungkin IYA.
Padahal jujur pada diri sendiri itu seperti cermin. Sekali dia retak, pecah, maka jangan harap dia akan pulih seperti sedia kala.
Kuterka", mungkin ini alasan kenapa banyak orang yang tak dapat berdamai dengan realita lalu menjadi induvidualis setelah ia dihancurkan berkeping-keping.

Padahal seharusnya untuk mempertajam pikiran, kita seharusnya lebih sering belajar daripada merenung, agar tak hancur berkeping-keping lagi tuk kedua kalinya.

#ZF3007

Komentar

Postingan populer dari blog ini

"Membuktikan Eksistensi Tuhan" Apakah menjadi salah satu alasan Al-Quran diturunkan?

Grand Syekh Al-Azhar adalah juga Syekh Islam & Umat Islam

Grand Syekh Al-Azhar Ke - 12