Konsep berfikih untuk kaum Awam ~

Konsep berfikih untuk kaum Awam ~

.

Jika sudah melakukan konsep berfikih - di postingan sebelum ini- untuk kaum khawash, maka tahapan selanjutnya adalah menyampaikan untuk kaum Awam.

.

.

Menjadi seorang mujtahid bukanlah hal yang mudah. Al Imam Ahadul Jalalain As Suyuthy pernah mengaku bahwa dirinya adalah seorang mujtahid dengan mengatakan:

‎"قد أقامنا الله في منصب الاجتهاد لنبين للناس ما أدى إليه اجتهادنا تجديدا للدين"

“Allah Swt telah menjadikanku seorang mujtahid agar aku menjelaskan kepada umat hukum-hukum syariat sebagai bentuk penyegaran terhadap agama ini”. Klaim di atas menggoncangkan dunia Islam pada saat itu, banyak ulama yang tidak menerima klaim tersebut, mereka berbondong-bondong mendatanginya dan mengirim surat yang berisi permasalahan-permasalah untuk diselesaikan.

.

Bisa dibayangkan, ulama sekaliber imam Suyuthi ketika mengaku sudah sampai ke derajat ijtihad, banyak para ulama yang menentangnya. Ini menunjukan betapa sulitnya menjadi seorang mujtahid, padahal klaim imam Suyuthi adalah sebagai mujtahid fatwa madzhab syafii yang levelnya masih di bawah mujtahid mutlak.

.

Senada dengan yang terjadi pada imam Haramain dan imam Ghazali, para ulama besar abad ke lima dan seterusnya terpecah menjadi dua: ada yang mengatakan mereka berdua termasuk ulama ashhâbul wujûh, dan ada yang mengatakan tidak termasuk ashhâbul wujûh dalam madzhab syafii, apalagi ulama yang levelnya di bawah mereka berdua. Begitu juga dengan imam Ar Ruyani, menurut para ulama Ar Ruyani tidak termasuk mujtahid level ashhâbul wujûh madzhab syafii, padahal dia pernah mengatakan: “seandainya seluruh kitab yang menghimpun seluruh pendapat imam Syafii hilang, niscaya aku bisa mendiktekannya dari hafalanku”.

.

.

Mengajak masyarakat untuk langsung kembali ke Al Quran dan As Sunnah artinya mengajak mereka untuk berijtihad. Konsep berfikih dengan memaparkan 3,4,5 atau puluhan pendapat dalam satu masalah dan menyerahkan kepada mereka untuk memilihnya, artinya mengajak mereka untuk berijtihad.

.

.

Dalam hal ini 'Beliau' dengan tegas mengatakan:

"Konsep berfikih untuk orang awam sudah jelas, sampaikan satu pendapat yang kuat dan sampaikan juga dalilnya jika dibutuhkan, tidak dengan menyampaikan banyak pendapat (sekalipun dalam koridor 4 madzhab) kemudian menyerahkan kepada mereka untuk memilih pendapat yang mereka inginkan, ini namanya - tadhlil - (menyesatkan)" ~

.

Hafidzahullah Dr. Ahmad Thaha Rayyan