2 Sisi Mata Uang, Ilmu dan Amal.



Salah satu nasehat Imam Al-Ghazali kepada muridnya dalam kitab "Ayyuha al-Walad" adalah:
العلم بلا عمل جنون ، والعمل بغير علم لايكون.
"Ilmu tanpa amal adalah sebuah kebodohan, dan amal tanpa ilmu adalah suatu kesia-siaan"

"العلم بلا عمل جنون"
Beliau menyebutkan bahwa berilmu tanpa beramal adalah suatu kebodohan. 
Pada hakikatnya ilmu itu dicari untuk diamalkan dan diterapkan dalam kehidupan. Sebab esensi dari suatu ilmu adalah pengamalan. Ketika ilmu tidak diamalkan maka ilmu tersebut telah kehilangan esensinya, dan menjadi tidak berfaedah. 

Bagaimana mungkin tatkala orang yang sangat membutuhkan ilmu dan berusaha mendapatkannya, akan tetapi ketika sudah memperolehnya ia malah tidak mengamalkan ilmu tersebut?! Menurut Imam Al-Ghazali orang tersebut adalah orang yang tidak memiliki akal sehat (junuun). Karena dia telah susah payah mencari suatu ilmu, namun ia tidak menjadikan ilmu tersebut memiliki manfaat di dalamnya. Contoh paling mudah adalah ketika seseorang mendapatkan sebuah bongkahan emas, apakah ia akan membuangnya begitu saja?! Sungguh suatu kebodohan apabila itu sampai terjadi. Bahkan ilmu adalah suatu yang lebih berharga daripada emas, apabila seseorang tidak mengamalkan suatu ilmu yang telah ia peroleh, maka ia lebih bodoh dari orang yang membuang bongkahan emas begitu saja. 

"والعمل بغير علم لا يكون"
Amal tanpa ilmu adalah suatu kesia-siaan. 
Amal harus didasari dengan ilmu. Karena dalam beramal terdapat aturan-aturan dan hukum-hukum yang harus ditaati. Kalau tidak seperti itu, maka suatu amal seakan tak bernilai.

Kemudian setelah itu, Imam Al-Ghazali melanjutkan nasehatnya:
واعلم أن العلم الذي لايبعدك اليوم عن المعاصي، ولا يحملك على الطاعة، لن يبعدك غدا عن نار جهنم. 

Beliau memberi peringatan lewat nasehatnya ini, bahwasannya ketika suatu ilmu yang tidak bisa menjauhkan kita dari maksiat dan tidak pula dapat menuntun kita untuk melakukan sebuah ketaatan, maka ilmu tersebut tak akan mampu pula untuk menjauhkan kita dari api neraka. Dalam arti kata, ketika kita mempunyai banyak ilmu, itu tidak menjadi jaminan untuk kita dapat terhindar dari api neraka dan meraih surgaNya, apabila ilmu tersebut tidak kita amalkan. Maka dari itu, seseorang yang berilmu sudah seyogyanya juga untuk mengamalkan ilmunya dengan baik.

وإذا لم تعمل بعلمك اليوم، ولم تدارك الأيام الماضية تقول غدا يوم القيامة: "فارجعنا نعمل صالحا" فيقال: يا أحمق، أنت من هناك تجيء
Selanjutnya beliau mengimbau untuk bersegera dalam mengamalkan ilmu; supaya tidak menyesal di akhirat kelak. Orang-orang yang tidak mengamalkan ilmunya sewaktu di dunia, kelak di akhirat nanti ia akan berkata : 
فارجعنا نعمل صالحا 
(kembalikanlah kami ke dunia; supaya kami bisa beramal saleh). Maka dikatakan kepada mereka: 
يا أحمق، أنت من هناك تجيء 
(hai orang yang dungu! Kau datang dari sana, bagaimana mungkin kau meminta untuk kembali sementara kau datang darinya?!).

Dari sepenggal nasehat Imam Al-Ghazali ini dapat kita simpulkan bahwa ilmu dan amal adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, ibarat 2 sisi mata uang yang tidak mungkin dapat dipisahkan. Apabila dipisahkan, maka ia tidak akan bernilai.

Disarikan dari kitab Ayyuha al-Walad karya Imam Al-Ghazali (w. 505 H).
______________

Komentar

  1. Website paling ternama dan paling terpercaya di Asia
    Sistem pelayanan 24 Jam Non-Stop bersama dengan CS Berpengalaman respon tercepat
    Memiliki 9 Jenis game yang sangat digemari oleh seluruh peminat poker / domino
    Link Alternatif :
    arena-domino.club
    arena-domino.vip
    100% Memuaskan ^-^

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

"Membuktikan Eksistensi Tuhan" Apakah menjadi salah satu alasan Al-Quran diturunkan?

Grand Syekh Al-Azhar adalah juga Syekh Islam & Umat Islam

Grand Syekh Al-Azhar Ke - 12