Postingan

Fiqih Prioritas (Aulawiyat)

Gambar
Pernah gak sih kalian merasa bingung saat banyak aktivitas yang harus kalian lakukan?. Bingung memilih mana yang perlu diprioritaskan. Apakah memilih yang disukai terlebih dahulu namun aktivitas tersebut tidak penting, atau memilih yang dibutuhkan tetapi malas mengerjakannya. Ternyata perihal penetapan prioritas pun ada dalam Islam yang kita kenal dengan istilah fiqih Aulawiyat. Sebelum kita beranjak pada bagaimana menentukan prioritas berdasarkan hukum syara, mari kita pahami terlebih dahulu lima jenis hukum taklifi. 1. Mubah atau boleh. Seorang Muslim berhak memilih hal-hal tersebut apa yang diinginkannya sesuai dengan pertimbangan akalnya dan kepentingan dirinya. 2. Mandub atau sunnah. 3. Makruh. Walaupun hal yang mandub dan makruh tidak sesuai dengan keinginannya serta keputusan akal serta kepentingannya, sebisa mungkin kita meninggalkan yang makruh dan mengerjakan yang mandub. Hal ini karena dengan mengerjakan yang mandub ataupun meninggalkan yang makruh terdapat pahal...

Mengapa kebanyakan pakar bahasa Arab adalah orang persia?

Gambar
Mengapa kebanyakan pakar bahasa Arab adalah orang persia? Jika menyelisik biografi-biografi pakar bahasa Arab, akan ditemui banyak sekali dari mereka adalah orang-orang persia (Furs). Sebutlah, Sibawaihi, Abu Ali al-Farisi, Abdul Qahir al-Jurjani, Ahmad bin Faris (Shahibu Mukjam Maqayis), Muhammad ibnu Abi Bakr al-Razi, Zamaksyari, Fairuzzabadi, dan lain-lain.  Al-Syaikh al-Muallim, Husam Ramadhan mengatakan: "Al-Muallim Tsani, Abu Nashr al-Farabi mengatakan: 'Semua ilmu adalah falsafi kecuali ilmu fikih'. Fikih adalah ketentuan Tuhan. Di antara ilmu falsafah adalah Nahwu. Mengapa demikian? Sebab falsafah membahas al-maujudat al-mumkinah beserta hukum-hukumnya. Salah satu al-maujudat al-mumkinah  adalah Nahwu. Karena itu mereka (para filsuf) juga berbicara tentang bahasa dan ini cara yang dengannya Allah membukakan kebaikan kepada orang persia dan Arab, sebab orang persia mempelajari bahasa Yunani dari para filsuf kemudian mereka mempraktekkannya ke dalam bahas...

"Membuktikan Eksistensi Tuhan" Apakah menjadi salah satu alasan Al-Quran diturunkan?

Gambar
Obrolan pagi yang cukup berat; menyoal teologi. Banyak ulama yang berpendapat bahwa pembahasan ada dan tidak adanya wujud Tuhan bukan termasuk tujuan utama diturunkannya al-Quran. Alasannya, karena keberadaan Tuhan termasuk tema yang sangat jelas. Allah itu wajibul wujud. Sejauh manapun manusia berusaha mengingkari wujud-Nya, Tuhan tetaplah Tuhan. Eksistensi-Nya bersifat mutlak (necessary being). Setidaknya ada dua alasan kenapa pembuktikan keberadaan Tuhan merupakan tema yg cukup jelas: Alasan pertama, karena fitrah intrinsik dari manusia itu sendiri adalah makhluk bertuhan. Selama manusia masih membutuhkan "sesuatu" di luar dirinya untuk melangsungkan hidup, selama itu pula ada "pihak luar" yang selalu mengintervensinya untuk tunduk pada hal-hal yang tidak terkendali itu. Jadi, singkat kata, pada hakikatnya tidak ada satupun manusia di dunia ini yang bisa menafikan adanya "kekuatan adikodrati". Tetapi persoalannya, tinggal kepada zat seperti ...

Ujian Praktik Dari Tuhan

Gambar
Ujian Praktik dari Tuhan Beberapa tahun yang lalu saya selesai membaca sebuah buku yang isinya membicarakan tentang hari akhir, yang aspek pembahasannya lebih menekankan pada adanya kehidupan setelah kematian. Judulnya "Nafkhatu al-Ba'tsi; Syawahid al-Hayah Ba'da al-Maut" (Hembusan Kebangkitan; Bukti2 Kehidupan Setelah Kematian). Buku tersebut adalah kumpulan ceramah Fathullah Ghulen, seorang ulama asal Turki, yang kini menetap di Pennsylvania, Amerika. Ghulen dipandang sebagai tokoh Sunni moderat, mirip dengan Said Nursi. Buku yang saya baca ini asalnya berbahasa Turki, lalu diterjemahkan oleh Nuruddin Shawas, seorang penulis dan peneliti asal Turki yang tulisannya banyak dimuat di media online milik Majalah Hira. Buku ini terbilang tipis, hanya berjumlah 111 halaman. Diterbitkan oleh Dar el-Nil, Kairo, pada tahun 2015. Meskipun kecil, menurut saya isinya sangat bagus.  Buku ini secara gari besar menjelaskan makna kehidupan, tujuan dari wujud, permasalah ...

Grand Syekh Al-Azhar adalah juga Syekh Islam & Umat Islam

Gambar
Maulana Syekh Jad al-Haqq Ali Jad al-Haqq rahimahullah lahir pada 5 April 1917 M. Diangkat sebagai Grand Syekh Al-Azhar pada 27 Maret 1982 M, sampai Beliau meninggal pada 15 Maret 1996 M. Sementara Maulana Syekh Muhammad Mutawalli asy-Sya'rawi rahimahullah lebih tua 6 tahun, Beliau dilahirkan pada 15 April 1911 M, wafat 17 Juni 1998 M. Beliau pernah diminta untuk menjadi Grand Syekh Al-Azhar & berbagai jabatan di sejumlah negara Islam, tapi Beliau menolak & memilih untuk memfokuskan diri pada dakwah. Meskipun Maulana asy-Sya'rawi berusia lebih tua dari Syekh Jad al-Haqq, tapi Beliau senantiasa mencium tangan Syekh Jadd al-Haqq, bahkan terang-terangan, tanpa rasa malu, di depan umum & media, suatu hal yang membuat tidak nyaman Syekh Jad al-Haqq. Pada acara penghormatan keduanya di provinsi ad-Daqahliyah, daerah asal keduanya, Lagi-lagi Syekh asy-Sya'rawi mencium tangan Syekh Jad al-Haqq, sampai Syekh Jad al-Haqq meminta Syekh asy-Sya'rawi bersumpa...

Rahasia Qiyamul Lail

Gambar
Imam Nawawi Rahimahullahu di dalam al-Majmu' menulis pada bab sholat sunnah sebuah ''far'un'' ; judul untuk permasalahan cabang yang masih berkaitan dengan sub bab yaitu : فرع في مسائل مهمة تتعلق بصلاة الليل  'Cabang : tentang beberapa hal yang penting dan perlu diperhatikan berkaitan dengan shalat malam' Ada 10 poin yang beliau catat yang seyogyanya diperhatikan oleh pecinta dan penikmat shalat malam : 1. Disunnahkan bagi setiap orang yang bangun untuk melakukan shalat malam, mengusap (menghilangkan) rasa kantuk dari wajahnya, bersiwak, memandang ke atas langit dan membaca ayat terakhir dari surat Ali ‘Imran (إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ ), (hingga akhir surat). Cara ini dijelaskan dalam sebuah hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dan Muslim dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. 2. Mengawali shalat malam dengan melaksanakan shalat dua raka’at yang ringan lalu dilanjutkan setelah itu dengan durasi semaun...

Konsep berfikih untuk kaum Awam ~

Gambar
Konsep berfikih untuk kaum Awam ~ . Jika sudah melakukan konsep berfikih - di postingan sebelum ini- untuk kaum khawash, maka tahapan selanjutnya adalah menyampaikan untuk kaum Awam. . . Menjadi seorang mujtahid bukanlah hal yang mudah. Al Imam Ahadul Jalalain As Suyuthy pernah mengaku bahwa dirinya adalah seorang mujtahid dengan mengatakan: ‎"قد أقامنا الله في منصب الاجتهاد لنبين للناس ما أدى إليه اجتهادنا تجديدا للدين" “Allah Swt telah menjadikanku seorang mujtahid agar aku menjelaskan kepada umat hukum-hukum syariat sebagai bentuk penyegaran terhadap agama ini”. Klaim di atas menggoncangkan dunia Islam pada saat itu, banyak ulama yang tidak menerima klaim tersebut, mereka berbondong-bondong mendatanginya dan mengirim surat yang berisi permasalahan-permasalah untuk diselesaikan. . Bisa dibayangkan, ulama sekaliber imam Suyuthi ketika mengaku sudah sampai ke derajat ijtihad, banyak para ulama yang menentangnya. Ini menunjukan betapa sulitnya menjadi seorang mujta...